Dikisahkan
ketika Nabi Ibrahim AS dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud, melihat
kobaran api yang besar katak mempunyai niat membantu memadamkannya
dengan ludahnya sehingga keluar hukum bahwa membunuh katak hukumnya
haram. sebalikanya, ketika ada kobaran api cicak membantu meniupkan bara
api sehingga muncul hukum membunuh cicak dengan 1 kali pukulan 100
kebaikan, 2 kali pukulan 80 kebaikan, 3 kali pukulan 70 kebaikan, 4 kali
pukulan 50 kebaikan dan seterusnya.
Hikmahnya,
bahwa semua amal itu kembali kepada niat. dari kisah diatas berkat niat
katak membantu memadamkan api meskipun tidak mampu, akhirnya semua
keturunan katak haram dibunuh. sebaliknya, berkat niat cicak yang
meniupkan api mesipun kurang begitu berpengaruh cuma karena niat
akibatnya semua anak keturunannya dihukumi sunnah dibunuh. sehingga
alangkah pentingnya dalam menata niat dalam segala tindakan meskipun
diluar kemampuan.
kisah
lain lagi tentang niat, ada sebuah kisah pada saat Rosulullah SAW
menemui tamu dirumah beliau. lalu Rosulullah SAW berkata " wahai fulan
apa yang telah kau kerjakan karena saya melihat malaikat mencatat amal
kamu belum selesai-selesai?." Fulan menjawab " tidak ada wahai
Rosulullah SAW, namun saya tadi diperjalanan melewati gurun pasir lalu
terlintas dalam hati andaikan punya emas sebanyak gurun pasir maka akan
kujual dan kusedekahkan kepada umat islam."
dapat disimpulkan bahwa dalam kebaikan hanya karena niat maka akan dihitung kebaikan pula.
sebagaimana
Al habib Ahmad bin Hasan Al Attas mengatakan bahwa Al Habib Ali bin
Muhammad Al Habsti mendapatkan derajat yang tinggi karena 2 hal:
1. selalu tata niat yang baik.
2. selalu menjaga hatinya.
والله اعلم بالصواب
اسمع يا اسرائيل. الرب الهنا رب واحد
BalasHapus