Upacara Kemerdekaan Model Santri

Salah satu hari yang sangat sakral dan suci yaitu tanggal 17 agustus dimana pada hari tersebut merupakan hari sejarah yang memiliki makna yang sangat besar dalam perjuangan bangsa indonesia meraih kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia yang dipimpin Soekarno-Hatta memplokamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia
sehingga serentak mulai sabang-merauke merasakan akan kemerdekaannya dan mempererat persatuannya.

Pada hari rabu tanggal 17 Agustus 2016, telah diselenggarakan upacara dalam rangka memperingati hari kemerdekaan NKRI di PP Sabilurrosyad, Gasek Malang. Upacara dimulai pukul 08.00 dan berakhir sekitar pukul 09.30. Kegiatan Upacara dipesantren ini sangat berbeda dengan upacara ditempat-tempat lain dimana telah dikibarkan bendera hijau NU, peserta meliputi seluruh elemen masyarakat mulai kiai, ustadz, petani, bahkan para santri yang seragam memakai sarung dan kopyah hitam. Begitu juga dengan pembina upacara yang mana biasanya memakai baju dinas rapi, celana panjang, baju dinas lengan panjang/batik, sangat berbeda dengan pembina upacara di pesantren tersebut yang memakai sarung dan kopyah hitam yang merupakan pengasuhnya sendiri (KH. Marzuki Mustamar). Pengibaran bendera NU dilaksanakan setelah pengibaran bendera merah putih, paduan suara menyanyikan lagu sholawat badar saat bendera hijau NU berkibar, seluruh peserta termasuk pembina upacara sangat khusyu' bahkan beberapa peserta upacara meneteskan air mata, mereka sangat meresapi makna perjuangan yang dialami para sahabat Rosululloh SAW dan para mujahidin yang telah memperjuangkan kemrdekaan Indonesia, suasana tersebut sangat menggetarkan hati.

Pada saat pembina  menyampaikan amanat upacara, pembina upacara menyampaikan bahwasanya membela kesatuan negara Indonesia (NKRI) merupakan WAJIB dengan alasan ;
  1. Meraih kemerdekaan merupakan perjuangan yang sangat luar biasa, banyak korban yang berjatuhan, para pejuang mati-matian dengan tulus membela negara, sehingga sangat naif ketika ada sekelompok tertentu yang menyatakan bahwa negara ini kafir,dll.
  2. para pejuang merupakan seorang ulama' seperti komandan lapangan KH Abbas buntet cirebon,panglima tertinggi KH Hasyim Asyari, panglima hizbulloh Bung Tomo merupakan santri KH Mu'ti, Kasin Malang. Bahkan Ir. Soekarno sendiri merupakan santri terbukti ketika dalam memutuskan suatu masalah beliau sowan dan matur kepada Hadrotus Syekh Hasyim Asy'ari. dan masih banyak lagi yang lainnya. Dakam catatan PBNU tangal bulan desember 2015 bahwa KH Hsyim Asy ari menyatakan dalam resolusi jihad surabaya bahwa membela tanah air adalah WAJIB.
  3. Di indonesia merupakan negara muslim terbanyak, masjid terbanyak, pesantren terbanyak sekitar 30.000 pesantren, banyak para makam-makam wali Allah. Dengan adanya kesatuan NKRI, maka kegiatan dakwah dan ibadah umatbergama akan berjalan dengan baik, bisa melaksankan pengajian dengan aman, mencari ilmu dengan aman, berdakwah dengan aman, terbukti dengan negara timur tengah yang merupakan agama religius, namun tidak bisa melaksanakan ibadah dengan baik karen kondisi negar yang tidak aman, dengan demikian membela tanah air hukumny WAJIB. seberti dalam hadits diterangkan " Hubbul Wathon Minal Iman"  membela tanah air merupakan sebagian dari iman.

    diakhir sambutan pembina menekankan para santri agar tetep berjuang menjaga keutuhan NKRI, karena para pejuang juga para santri yang kesehariannya kesibukannya adalah mengaji.
pada saat doa, upacara di pesantren ini juga unik dimana biasanya upacara pada umumnya teks doa tertulis dan yang membaca adalah petugas upacara, sedangkan dipesantren tersebut, doa dipimpin langsung oleh pembina dan diiringi pembacaan tahlil bersama karena tujuanya adalah mengirim pahala dzikir kepada para arwah pejuang akan lebih bermanfaat dari pada hanya doa yang dibacakan teks oleh petugas. dan sebelum ditutup pembina upaca menyampaikan bahwasanya pada saat pembina upacara membacakan pancasila telah hadir ruhaniyah soekarno kepada lokasi, subanallah.

Gasek, Malang
Rabu, 17 Agustus 2016





2 komentar:

  1. subhanallah,,,luar biasa.
    saatnya bersama-sama memerdekakan diri kita dari hal-hal yang menjauhkan kita dari Allah SWT dan bersatu saling menjaga persaudaraan seiman, setanah air.
    bukankah kita juga seorang pejuang, berjuang untuk meraih ridho Allah SWT.

    BalasHapus