Kisah Nyata :Orang Meninggal Tergantung Kebiasaan Hidupnya

Dihari jumat tepatnya pada tanggal 7 juni 2016, Al faqir seperti biasanya mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sholat jumat. Dalam sholat jumat juga ada khutbah sebelum melaksanakannya. Pada hari itu, al faqir melaksanakan sholat jumat di masjid Nur Ahmad Gasek Malang yang bertempat dilokasi Pesantren Sabilurrosad
Pimpinan KH Marzuki Mustamar. dan dalam hal ini yang menjadi khotib sholat jumat juga beliau sendiri.
Disini penulis akan berbagi isi dari khutbah tersebut.

Beliau menerangkan masalah kesiapan seseorang dalam menjemput kematian. seseorang dituntut untuk selalu untuk berbuat kebaikan dan beristiqomah karena kematian tidak ada yang mengetahuinya dan dengan beristiqomah maka akan siap mati kapan saja dan dimana saja. kemudian beliau membacakan satu hadits 

مات المرئ ماشاء عليه

keadaan waktu meninggalnya seseorang tergantung dari kebiasaanya selama hidup. Jika kebiasaan hidupnya baik maka akan mengakhiri hidup dengan baik, sebaliknya jika kebiasaanya buruk, maka akan buruk pula akhir hayatnya.
beliau kemudian memberikan beberapa contoh 

  1. Empat hari yang lalu ayah beliau( Kiai Mustamar) telah meninggal dunia (usia 87 tahun) dengan sangat baik, di bulan ramadhan yang mana bulan dengan penuh ampunan dan rahmat. masa hidup beliau mempunyai kebiasaan bangun jam 2 malam dan melaksanakan tahajud, meskipun sudah sepuh beliau tetap istiqomah melakukannya. pada Malam itu, beliau bangun pada jam 2 lalu ketika kekamar mandi beliau terasa lemas dan kemudian meminta bantuan pada salah satu putranya untuk keluar dari kamar mandi menuju kamar istirahatnya, hanya sempat menyebut asma Allah Allah Allah dan sekitar satu menit kemudian baliau wafat dalam keadaan baik, tanpa hutang puasa dan hutang sholat, plus niat yang baik untuk tahajjud di malam bulan ramadhan. 
  2. Mbah marijan yang meninggal waktu meletusnya gunung merapi, ternyata beliau mempunyai kebiasaan sholat jamaah. pada sore itu beliau sedang sholat magrib berjamaah bersama santrin2nya.disaat itulah wedus gembel( hamburan panas dr gunung merap)i menyerangnya. sehingga ketika dievakuasi beliau masih dalam keadaan posisi ruku'
  3. Syekh Ramadhan Al Buti Suriah mempunyai kebiasaan sholat jamaah dimasjid dan pada saat sholat ada sekelompok orang yang menembaknya.
  4. KH Abdul Mukti ketua Para mursyid Thoriqooh Pusat disurabaya yang mana biasa memimpin dzikir untuk para jamaahnya, ketika hendak berdoa yang diawali اللهم dan pada lafadz الله beliau menghembuskan nafas terkhir
keempat cerita tersebut yang disampaikan pada saat khutbah oleh KH Marzuki Mustamar, Cerita serupa disampaikan AL Ustadz Al Habib Fahmi bin Hamid Assegaf yang mana cerita ini bersumber dari Al Muhaddits AL Ustadz Al Habib Sholeh bin Ahmad Alaydrus. Kisah nyata ini menceritakan seorang kontraktor dijawa timur yang mendapatkan proyek besar, kemudian di tengah pembangunan stok semen habis, dan mencari kesetiap titik seluruh jawa timur, persediaan habis, sehingga ia sangat depresi dan stress mendengar kabar tersebut. Karena menghadapi stress yang begitu berat sehingga meninggal dunia, sebelum meninggal dunia kata-kata yang keluar adalah "semen...semen....semen." karena memang sebelum mengalami masalah tentang semen.

Dalam salah satu hadits nabi yang Masyhur yaitu

من كان اخركلامه لااله الاالله دخل الجنة

barang siapa yang akhir hayatnya mengucapkan lafadz  لااله الاالله maka pasti masuk Syurga.

و الله اغلم بالصواب

Semoga ada Manfaatnya




0 komentar:

Posting Komentar