Sekilas Mengenal Bujuk Muzakki

Bujuk Tokolong adalah sebutan dari KH muzakki bin Abdul Adzim yang mana beliau adalah salah satu ulama' yang masih sambung nasabnya kepada sayyid Ja'far Shodiq Azmatkhan ( sunan kudus). Beliau seorang bujuk yang mempunyai anak turun sebanyak 37 ada juga yang mengatakan 39. Dan banyak dari putra-putranya menjadi ulama' yang tersebar dimadura serta beberapa tempat seperti Pontianak, pasuruan, Banjarmasin, malang dll.

Silsilah nasab beliau adalah KH Muzakki bin Kiai Abdul Adzim bin Kiai Marta Laksana bin Kiai Badrul Budur bin Kiai Abdurrahman ( bujuk lek palek) bin Kiai Khatib (sumenep) bin Sayyid Ahmad Baidhawi( Pangeran Ketandur-sumenep) bin Sayyid Sholeh bin Sayyid Ja'far Shodiq Azmatkhan(sunan kudus) bin Sayyid Usman Haji (sunan ngudung) bin Sayyid Fadhal Ali Murtadha bin Sayyid Ibrahim Asmorokodi bin Sayyid Husain Jamaluddin bin Sayyid Ahmad Syah jalaluddin bin Sayyid Abdulloh (india) bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alawi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alawi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi bin Sayyid Abdulloh/Ubaidillah bin Al Imam Ahmad Muhajir bin Sayyid Isa Annaqib bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al Uradhi bin Imam Ja'far Shodiq bin Imam Muhammad Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein bin Sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rosululloh SAW

Bujuk Muzakki adalah seorang yang sepanjang hidupnya selalu berkholwat. Setiap berangkat dari Tambak Agung Sukalillah atau pulang dari pertapaannya dikampung Batukolong desa Sen Asen kecamatan Konang beliau naik ular lewat bawah tanah. Mengenahi tempat kholwatnya ini masih ada tanda/bekas lubang ular dan batu bekas kaki beliau dikampung batukolong Sen Asen kecamatan Konang

Mengenahi karomah beliau, banyak sekali cerita yang menujukan bahwa beliau merupakan kekasih Allah, diantaranya
1. ketika ada banjir datang beliau berdiri ditengah datangnya banjir kemudian airnya membelah menghindari bujuk tokolong
2. setiap magrib sholat dimekkah dengan kuda. dikisahkan ketika pembantu beliau yang bernama bujuk tanten mengeluarkan kudanya ketika kuda tersebut mulai mengeluarkan keringat bujuk tantin memegang ekor kuda tersebut langsung suasana berada dimekkah.
3. ketika kewafatannya terjadi pada sore hari pkul 16.00, selesei semua urusan perawatan jenazah hingga selesei pemakaman lalu orang-orang pu;ang, ternyata jam masih menujukkan pukul 16.00, artinya tidak merubah waktu.

4.yang masyhur dari leluhur kami adalah ketika sedang membangun masjid/ musholla tidak ada makanan untuk para pekerja, lalu kiai Muzakki mengambil batu hitam lalu dipecah menjadi makanan bagi para pekerja. Saat ini, beliau dimakamkan komplek pemakaman di Sukalila Bangkalan.
5. ketika bertapa beliau menggunakan Ular sebagai kendaraannya dan lewat bawah tanah, dan ular tersebut masih ada di madura.

dan masih banyak lagi karomah lainnya. Mengenai cerita karomah beliau tidak bisa penulis uraikan semuanya disini, karena yang terpenting adalah bagaimana kita meneladani beliau teurtama anak keturunannya. Sebagimana dikatakan orang sholih akan melahirkan orang soleh pula, sebaliknya orang yang kurang baik akan melahirkan serupa pula.

sebagaimana ungkapan ulama

صلا ح وتقوى الآباء تنفع الأ بناء وﺫرياتهم وتقوى الأ بناء يعود الى اباءهم واصولهم

Kesalihan dan ketaqwaan nenek moyang akan berpengaruh sangat besar terhadap anak keturunannya, sebaliknya kesalihan anak juga secara otomatis kembali( pahalanya mengalir) kepada leluhurnya. Ibarat kata, seekor  macan akan melahirkan anak macan juga, bukan kucing.

Sumber : 

dari buku nasab keluarga

http://bujukbatukolongbangkalan.blogspot.co.id