Sukses Belajar Tergantung NIAT

Dikisahkan ketika Syekh Abdul Qodir Jailani awal menuntut ilmu beliau mencari teman yang alim untuk berteman, didapatilah dua orang yang alim waktu itu, yaitu Ibnu Sirin dan Ibnu Abi Isrun. keduanya merupakan orang alim dan mengerti bebarapa fan ilmu.
Suatu hari ketiganya ingin tabarraukan kepada seorang yang alim dan arif billah dekat dari lokasi mereke menuntut ilmu
. Namnu masing-masing dari mereka mempunyai niat yang berbeda. bnu Sirin dan Ibnu Abi Isrun dengan modal ilmu yang mereka punya, mereka mempunyai niatan untuk mengji keilmuan seorang syekh yang alim tersebut. berbeda dengan sykh Abdul Qodir muda yang memang benar-benar ingin mencari ilmu dan tabarrukan kepada syekh tersebut.

Mereka bertiga berangkatlah kerumah Syekh tersebut, namun ketiganya tidak langsung ditemui oleh sang Syekh. mereka bertiga ditemui oleh seorang santri yang bertugas melayani syekh tersebut dan mengatakan kalo syekh belum bisa menemuinya. Ketiganya masih sabar menunggu, dan akhirnya sang Syekh bersedia menemuinya. Ketika sang Syekh menemui mereka bertiga, beliau bertanya kepada masing-masing mereka bertiga. 

Syekh  :" ya Ibnu sirin, kamu datang kesini dengan niat yag kurang baik, dan ingin menguji ilmu saya maka sekarang juga kamu keluar dari rumah saya"

maka keluarlah  Ibnu Sirin dan tidak jadi mendapatkan ilmu dari sang syekh, kemudian syekh berkat akepada Ibnu Abi Isrun

Syekh  : Ya ibnu Abi Isrun, kamu datang kesini dengan niat yag kurang baik, dan ingin menguji ilmu saya maka sekarang juga kamu keluar dari rumah saya"

maka Ibu Abi Isrun pun juga keluar tanpa mendapatkan ilmu. kemudian giliran Syekh Abdul Qodir muda ditanya.dan Syekh berkata 

Syekh   : Ya Abdul Qodir kamu akan menjadi orang yang sangat alim.

Ibnu Sirin dikenal dengan orang yang alim yang mempunyai cita-cita agar pandai berdebat sedangkan Ibnu Abi Isrun dikenal dengan Ahli Ekonomi. Selepas dari kunjungn kepada Syekh Nasib mereka bertiga berbdeda. Diriwairiyatkan, bahwa ketika Ibnu Sirin kmbali kekampun halamannya, ada seorang raja nashoro yang menantang berdebat dengan orang islam, para ulama tidak ada yang mampu menyikapi tantangan tersebut, kemudian mereka sepakat menunjuk Ibnu Sirin untuk mewakili debat tersebut. Debat ini adalah taruhannya aqidah dimana yang kalah akan mengikuti akidah yang menang, Ibnu Sirin sangat yaqin karena beliau memang alim. Sebelum debat dimulai Ibnu Sirin melihat seorang wanita yang sangat cantik, dan beliau sangat jatuh cinta pada cewek tersebut. Rasa cinta yang membuat lupa segalanya pada Ibnu Sirin, sehingga beliau menemuinya wanita tadi dan meminta kepada orang tuanya untuk dinikahi. Orang tua wanita tadi adalah lawan debatnya Ibnu Sirin, lalu Orang tuanya tadi membolehkan untuk menikahi putrinya dengan syarat Ibnu Sirin masuk agama Nasrani. Ibnu Sirin menerima syarat tersebut karena berfikir stelah nikah akan mengajak istrinya masuk islam, namun sebelum kembali islam setelah murtad beliau diambil ruhnya oleh Allah SWT, sehingga beliau meninggal dengan su'ul khotimah. Kemudian, kisah Ibnu Abi Isrun ketika pulang halamannya beliau mendaptkan kerja sebagai ekonom disebuah lembaga karena beliau memang ahli dalam ekonomi, namun lama-lama dia tergoda juga oleh setan untuk koropsi sehingga ia melakukan hal terlarang tersebut. Berbeda dengan kisah Syekh Abdul Qodir Jailani muda semakin lama semakin bertambah ilmunya dan semakin berkah sehingga ia menjadi Qutbi Robbani Sulthonul Auliya'(raja dari para wali).

HIKMAH

Kesuksesan seorang penuntut ilmu dilihat dari niat nya dalam menuntut ilmu.








0 komentar:

Posting Komentar